Minggu, 18 Februari 2018

Mestakung!

Saya segera merapikan isi tas ransel. Pakaian dan manual book e-LHKPN keluar. Laptop masuk. Binder dan pulpen tetap di dalam.

Dari salah satu hotel di Jl. Paledang, Bogor, saya memesan grabike menuju Stasiun Bogor untuk bertolak ke kampus.

Minggu, 11 Februari 2018

Strategi Menikmati Roti Sampai Tuntas

Saya akhirnya menepi di jalan dan segera memasang jas hujan, setelah berharap hujan sore itu adalah hujan geremis yang tidak membuat saya basah dan mesti melawan dingin.

Saya menancap gas motor, dan mengatur fokus sebaik-baiknyanya. Hujan dan macet ibu kota mengepung saya dari segela arah. Saya mesti tiba di kampus secepatnya.

Kamis, 03 Desember 2015

Jika Hendak Mencari Jodoh, Maka ke TPSlah!

Pilkada Serentak untuk pertama kalinya di Indonesia tinggal menghitung hari. Tak jarang kita temukan di media pemberitaan online (entah kalau di media lain, soalnya hanya itu yang bisa saya akses sekarang, di kost TV tak ada, di kantor TV sibuk menonton saya :p), oleh pengamat, politikus, ataupun penggiat pemilu berkata, “pesta demokrasi ini tak seramai pesta demokrasi yang sudah-sudah”. Entah secara sadar atau tidak.

Kamis, 26 November 2015

Mengelolah bisnis privat versi saya.

Tulisan ini berbeda dengan tulisan-tulisan saya sebelumnya di blog ini. Jika pada tulisan yang sudah-sudah saya hanya berbagi pandangan pribadi dan cerita, kali ini izinkan saya berbagi pengalaman. Pengalaman mengelolah bisnis, khsusnya bisnis di bidang pendidikan, lebih khusus lagi lembaga privat, yang selanjutnya hanya akan saya sebut privat (saja). Dan memang saya tidak punya pengalaman bisnis pendidikan kecuali yang satu itu :p.

Sabtu, 22 Agustus 2015

Dewasa kini, ketenangan adalah kemewahan baru.

Judul tulisan saya ini, adalah status BBM saya sekitar sebulan yang lalu. Sudah menjadi kebiasaan baru, bukan hanya saya, menyampaikan perasaan lewat media sosial, salah satunya Black Berry Massengger. Ketika itu, saya baru saja pulang dari kantor, bersama perasaan lelah , tapi juga syukur bahwa minimal tanggung jawab saya kepada negara hari itu, beres.

Minggu, 12 Juli 2015

Galau (C)PNS?

Dengan kelebihan dan kekurangan keadaan PNS sekarang, terkhusus PNS Bawaslu RI, saya pribadi sangat bersyukur. Bukan karena kelebihannya lebih banyak daripada kekurangannya, bukan juga karna kelebihannya sama banyak dengan kekurangannya, atau pun kekurangannya lebih banyak daripada kelebihannya, karena saya sebenarnya tidak tahu itu. Tapi karena setelah saya dinyatakan lulus CPNS Bawaslu RI, maka mulai malam hari itu juga, Mamaku bisa tidur lebih nyenyak dari biasa, lebih bahagia juga dari hari kemarin-kemarinnya. Tentu juga Ayahku. Benar, menjadi PNS adalah permintaan Mamaku, bukan keinginan saya pribadi.

Minggu, 05 Juli 2015

Kurang apa anak Matematika (yang diakui pintar) sampai ditolak juga oleh tempat kerja?

"Kuliah dimana de?”, tanya seseorang yang entah siapa.
“Di Unhas.”, jawab saya.
“Jurusannya?”, tambahnya.
“Jurusan Matematika.”, timpal saya.
“Wah, berarti pintar ya.”, responnya dengan cepat.

Saya cukup yakin, Anda yang anak Matematika (sebut saja demikian), pernah mengalami percakapan yang isinya sama dengan isi percakapan di atas. Setelah si penanya mendengar bahwa Anda adalah anak Matematika, tanpa ragu sedikitpun, dengan cepat si penanya langsung mengatakan kalau Anda adalah anak yang pintar. Saya sendiri tidak kurang dari 3 kali mengalami percapakan di atas dengan orang yang berbeda dan sama sekali tidak saya kenal.